Hari Rabu terakhir dalam bulan Shafar diyakini disebagai hari naas.
Karena itu, terdapat bermacam riwayat yang menganjurkan dilakukan
shalat dua rakaat demi menghindarkan diri dari kenaasaanya, bersedekah
dan memabaca sejumlah doa khusus.
Dalam
sebuah riwayat disebutkan, Nabi bersabda, waspadailah hari Rabu karena
ia hari sial. Diriawayatkan pula, setiap tahun 320.000 bencana turun
pada rabu terakhir bulan Shafar. Dianjurkan untuk melakukan shalat dua
rakaat dua kali (empat rakaat). Pada setiap rakaat membaca al-fatihah
dan surah al-kautsar 17 kali, al-ikhlas 5 kali dan al-nas dan al-falaq
masing-masing 1 kali.
Usai shalat, dianjurkan membaca doa sebagai berikut:
{يَا
شَدِيْدَ الْقُوَى وَ يَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ يَا عَزِيْزُ
يَا عَزِيْزُ، ذَلَّتْ بِعَظَمَتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ، فَاكْفِنِيْ
شَرَّ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجْمِلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُفْضِلُ يَا
لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ
الظَّالِمِيْنَ، فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَ نَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَ
كَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِيْنَ، وَ صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ
اٰلِهِ الطَّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ
(Allaahumma yaa syadiidal
quwa wa yaa syadidal mihal, ya ‘aziz dzallat liadhamatika jami’u
khalqika ikfini min jami’i khalqika, ya muhsinu, ya mujmilu, ya
mufdhilu, ya mun’imu, yaa mukrimu ya man la ilaha illa anta, bi
rahmatika ya arhamar rahimin wa shallalhu ala Muhammadin wa
alihiththahirin)
Wahai Zat Yang Mahakuat, wahai Zat Yang
Mahaperkasa, wahai Zat Yang Mahamulia, sungguh rendah semua makhluk-Mu
di hadapan keagungan-Mu, maka jauhkanlah kejahatan dariku makhluk-Mu,
wahai Zat Yang Mahaindah, Pemberi karunia dan anugerah, tiada tuhan
selain Engkau! Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang
zalim, kami terima untuknya, kami selamatkan ia dari kejenuhan dan kami
selamatkan kaum mukminin, anugerahkanlah shalawat kepada Muhammad dan
keluarganya yang suci.
Secara etimologis, kalimat Rebo Wekasan
berasal dari dua suku kata, yaitu rebo yang berarti hari rabu, dan
wekasan yang berarti pamungkas, ujung, terakhir. Sedangkan secara
terminologi, rebo wekasan dapat didefinisikan sebagai bentuk ungkapan
yang menjelaskan satu posisi penting pada hari rabu diakhir bulan
khususnya pada akhir bulan shafar, untuk kemudian dilakukan berbagai
ritual seperti shalat, dzikir, pembuatan wafaq untuk keselamatan, dan
sebagainya, supaya terhindar dari berbagai musibah yang akan turun pada
hari rabu akhir bulan shafar itu.
Pemahaman ini bersumber pada
penafsiran Al-Qur’an surat Al-Qomar ayat 19 “Sesungguhnya Kami telah
menghembuskan kepada mereka angin yang sangat kencang pada hari nahas
yang terus menerus”. (Q.S. Al-Qomar : 19)
Dewan Guru beserta siswa-siswi SDN Sungai Bahadangan setelah melakukan kegiatan rutin rabu pagi sholat Dhuha berjamaah dan dilanjutkan sholat dua rakaat (tolak bala) dan dilanjutkan dengan membaca Yasin dan Tolak Bala. Semoga Selalu dalam Lindungan Allah SWT, Aamiin YRA.....